google-site-verification: google8563cbe34eb03fea.html

Selasa, 23 Juni 2009

SURAT TERBUKA BUAT Dr. HANDI

Assalamu Alaikum dr. handi...

Saat pertama saya membaca tulisan anda di fb saya, grup perawat Indonesia yang mengajak untuk berdiskusi tentang ‘Apa sih maunya Perawat’. Awalnya saya sangat antusias karena adanya perhatian dari profesi dokter tentang nasib keperawatan di Indonesia, tapi setelah saya membaca substansi ‘Apa sih maunya Perawat’ di website anda saya sempat tertegun sejenak, secara jujur saya ingin mengatakan kalau tulisan anda sedikit banyak malah melecehkan perawat. Mungkin ini disebabkan karena anda adalah dokter yang belum begitu matang dalam bekerja dalam segala kondisi psikologis yang beragam. Saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya selama bertugas pada daerah sangat terpencil sebagai juru imunisasi. Jarak yang harus kami tempuh adalah 5 hari perjalanan untuk meng-cover satu desa, kami tiap bulan mengunjungi 4 desa untuk puskel (ingat…PUSKEL= Puskesmas Keliling), idealnya kepala Puskesmas harus ikut, tapi karena medannya adalah tanjakan 35-45 derajat dokternya keder juga (kali aja karena kerjanya tidak ikhlas atau karena kepala dinas kesehatan tidak melihat langsung). Mau tidak mau dalam kondisi seperti ini seorang perawat merangkap segala-galanya, anamnesis, penentuan diagnose, pengobatan, bahkan tindakan injeksi dan imunisasi dilakukan oleh seorang perawat tanpa dilindungi oleh aturan manapun, perlu diingat kembali bahwa tugas tersebut bukan karena si perawat ingin sejajar atau bertindak seakan-akan dia adalah ‘dokter’ yang cukup arogan seperti anda, tapi tuntutan pekerjaan yang mengharuskan perawat tersebut melakukan segalanya.

Saudaraku…

Saya sudah berdiskusi dengan beberapa profesi dokter tentang perlindungan perawat, sebahagian besar mendukung dan sangat jauh berbeda dengan tulisan anda. Kami tidak pernah bermimpi duduk bersanding dengan profesi dokter, kami juga tidak pernah ingin melakukan segala bentuk tindakan invasif, menulis resep, dll yang menjadi tugas dan tanggung jawab dokter, hanya saja dibeberapa tempat dan kondisi perawat masih lebih mahir dari pada dokter, sehingga dokter yang merasa tidak mampu lebih mempercayakan tindakan tertentu tersebut dilakukan oleh perawat, sebagai penanggung jawab adalah dokternya, menurut saya hal-hal semacam ini juga perlu mendapat perlindungan hukum yang jelas. Sekali-kali anda jalan-jalan ke Unit-unit pelayanan kesehatan yang lebih riil, UGD, ICU, PICU, HD, NICU, CVCU, atau perawatan anak biasa, dan lihat apa yang dilakukan oleh perawat.

Kembali ke masalah Draft UU Keperawatan, Draft tersebut sudah sekian lama masuk dalam antrian draft yang akan dibahas oleh legislatif, entah kenapa draft tersebut kembali stagnan setelah sempat menghangat untuk dibahas, mungkin karena dalam setiap pembahasan draft UUD selalu membutuhkan dana yang besar (Rahasia umum), oleh karena itu teman-teman yang dimotori oleh PPNI mencoba jalan lain yang masih dalam kerangka demokrasi dengan melakukan aksi demonstrasi secara damai. Ancaman mogok kerja yang dilakukan oleh kamunitas perawat juga sangat beralasan kalau tuntutan yang kami suarakan tidak membuahkan hasil. Saudaraku… kami menjadi perawat karena panggilan nurani, dan kami tau persis nilai-nilai kemanusiaan yang selalu kami junjung tinggi, walau pada akhirnya kami harus mogok nasional, kami tidak akan pernah mengorbankan pekerjaan yang sifatnya vital, kami perawat juga masih lebih manusiawi ketimbang beberapa dokter yang berbaju putih rapi tapi melakukan banyak hal yang lebih buruk daripada rentenir dengan melakukan kolusi dengan pedagang farmasi, tindakan yang tidak dilakukan oleh dokter terhadap pasien yang tidak memiliki jaminan pembayaran, pengobatan dan penunjang diagnostik yang berlebihan karena perhitungan fee, dan lain-lain.

Tentang praktek keperawatan kenapa tidak, kami juga perawat yang memiliki keilmuan dalam bidang kesehatan berhak untuk membuka praktek secara legal, yang harus dirumuskan adalah sejauh mana praktek tersebut boleh dilakukan oleh perawat sesuai kompetensinya yang akan diatur dalam aturan kode etik yang jelas.

Akhir kata, saya secara pribadi berterima kasih kepada anda yang telah memberi ruang perhatian pada apa yang dilakukan oleh perawat dan organisasi PPNI beberapa waktu lalu, andai mungkin saya ingin berkolaborasi dengan anda di ujian yang sesungguhnya, yaitu di tempat pelayanan, baru kita diskusi tentang kompetensi.

Terima kasih.

Ruslan M,S.Kep,Ns

Markas AGD 118 RSUD Kab. Pinrang

Instalasi Rawat Darurat

Jln. Macan No.22 Kab. Pinrang, 91212

Telp 0421-921298 Ext. 222/118

http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

Mail: ruslan_pinrang@yahoo.com

Mobile: +628124229800

Rabu, 10 Juni 2009

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ENDOCARDITIS

ENDOCARDITIS
PENGERTIAN: Infeksi pada jantung (endocardium) yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme. Biasanya à jantung sudah mengalami kerusakan sebelumnya, baik bawaan ataupun didapat. Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokard dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal, sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya tidak khas

ETIOLOGI:
  1. Streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemukan antibiotik, maka 90 - 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi.
  2. Stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut.
  3. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida

PREDISPOSISI: Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan jantung dapat berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik, prolaps katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrofi obstruksi. SELENGKAPNYA

Jumat, 05 Juni 2009

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MYOCARD ACUT

PENGERTIAN: Infark Miokard Akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu.
Fisiologi Sirkulasi Koroner:
LMCA memperdarahi sebagaian terbesar ventrikel kiri, septum dan atrium kiri.
RCA memperdarahi sisi diafragmatik ventrikel kiri, sedikit bagian posterior septum dan ventrikel serta atrium kanan.
Nodus SA lebih sering diperdarahi oleh RCA daripada LMCA. (cabang sirkumfleks).
Nodus AV 90% diperdarahi oleh RCA dan 10% diperdarahi oleh LMCA (LCX). Dengan demikian, obstruksi LMCA sering menyebabkan infark anterior dan infark inferior disebabkan oleh RCA
  • PATOGENESIS: Umumnya IMA didasari oleh adanya ateroskeloris pembuluh darah koroner. Nekrosis miokard akut hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plak aterosklerosis yang tidak stabil, juga sering mengikuti ruptur plak pada arteri koroner dengan stenosis ringan (50-60%).
    •Kerusakan miokard terjadi dari endokardium ke epikardium, menjadi komplit dan ireversibel dalam 3-4 jam. Secara morfologis, IMA dapat terjadi transmural atau sub-endokardial. IMA transmural mengenai seluruh dinding miokard dan terjadi pada daerah distribusi suatu arteri koroner. Sebaliknya pada IMA sub-endokardial, nekrosis terjadi hanya pada bagian dalam dinding ventrikel.

Materi Lengkap KLIK DISINI

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANGINA PECTORIS


PENGERTIAN: Angina Pectoris adalah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat didada yang seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan suatu aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya
ETIOLOGI: Angina Pectoris disebabkan oleh karena berkurangnya aliran darah ke arteria coronaria yang salah satu penyebabnya adalah aterosclerosis, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke myocardium dan kebutuhan oksigen.
GEJALA: tidak semua penderita iskemia mengalami angina. iskemia yang tidak disertai dengan angina disebut silent ischemia. masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak menyebabkan angina. biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah tulang dada (sternum). nyeri juga bisa dirasakan di: - bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam - punggung - tenggorokan, rahang atau gigi - lengan kanan (kadang-kadang). banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan nyeri
VARIAN ANGINA :
•Angina Non Stabil (Angina Pra Infark, Angina Kresendo)
•Angina Stabil Kronis
•Angina Nokturnal
•Angina Dekubitus
•Angina Refrakter
•Angina Prinzmetal (harian : istirahat)
•Iskemia Tersamar

Jumlah Pengunjung :